Teleportasi Zaman Nabi: Misteri Pemindahan Istana Ratu Balqis dalam Satu Kedipan Mata
Bagaimana mungkin istana raksasa Ratu Balqis berpindah dari Yaman ke Palestina hanya dalam satu kedipan mata? Apakah ini sihir, ataukah teknologi tingkat tinggi yang bersumber dari "Ilmu Al-Kitab"? Mari kita bedah kisahnya.
Di
era modern ini, kita bangga dengan kecepatan internet. Kita bisa mengirim pesan
dari Indonesia ke Amerika dalam hitungan milidetik. Tapi, bayangkan jika yang
dikirim bukan file gambar atau teks, melainkan sebuah bangunan fisik
seberat ribuan ton.
Mustahil?
Bagi fisika modern, mungkin iya (setidaknya untuk saat ini). Namun, 3.000 tahun
yang lalu, peristiwa "teleportasi" materi ini pernah terjadi secara
nyata di hadapan Nabi Sulaiman AS.
Kisah
pemindahan singgasana Ratu Balqis dari Saba' (Yaman) ke Palestina bukan sekadar
dongeng, melainkan bukti otentik tentang kekuatan ilmu yang tertulis dalam
Surah An-Naml. Mari kita bedah momen epik ini.
| Ilustrasi |
Saat
itu, Nabi Sulaiman AS mengetahui bahwa Ratu Balqis dan rombongannya sedang
dalam perjalanan menuju kerajaannya untuk menyerahkan diri (masuk Islam). Nabi
Sulaiman ingin memberikan kejutan "teknologi" untuk menunjukkan bahwa
kerajaan Allah jauh lebih hebat daripada kerajaan matahari yang disembah kaum
Saba'.
Beliau
mengumpulkan para petinggi kerajaannya—yang terdiri dari manusia, jin, dan
hewan—lalu bertanya:
"Wahai para pembesar, siapakah di antara kalian yang
sanggup membawa singgasana dia (Balqis) kepadaku sebelum mereka datang
menyerahkan diri?"
(QS. An-Naml: 38)
Baca juga Yang Ini:
Rahasia Awal Mula Alam Semesta Dijelaskan Secara Sains Dan Islami
7 Fakta Misterius Tentang Gunung Qoff: Batas Dunia Yang tak Pernah Anda pelajari Di Sekolah
Misteri Penghuni Bumi Sebelum Nabi Adam: Siapa Mereka dan Kenapa Dimusnahkan?
Peserta
pertama yang angkat tangan adalah Ifrit, sesosok Jin yang sangat kuat
dan cerdik. Dia berkata: "Aku akan membawanya kepadamu sebelum engkau
berdiri dari tempat dudukmu."
Bayangkan!
Zaman dahulu, majelis raja bisa berlangsung dari pagi sampai siang. Tawaran
Ifrit ini sudah luar biasa cepat. Mengangkat istana ribuan kilometer hanya dalam
hitungan jam. Ini menunjukkan kekuatan fisik Jin yang memang jauh di atas
manusia.
Namun,
Nabi Sulaiman belum puas. Beliau menginginkan yang lebih cepat dari itu.
3. Tawaran Sang Berilmu: Kecepatan
Cahaya (Quantum)
Tiba-tiba,
seorang laki-laki yang memiliki "Ilmu dari Al-Kitab"
mengajukan diri. Banyak ulama tafsir menyebut sosok ini adalah Asif bin
Barkhiya, seorang ulama shaleh, sepupu sekaligus wazir Nabi Sulaiman.
Dia
berkata dengan tenang:
"Aku akan membawanya kepadamu sebelum matamu
berkedip."
(QS. An-Naml: 40)
Dan
Brak! Dalam sekejap mata (sepersekian detik), singgasana Ratu Balqis
yang tadinya ada di Yaman, tiba-tiba sudah kokoh berdiri di depan Nabi Sulaiman
di Palestina.
4. Analisis: Sihir atau Teknologi
Ilahi?
Di
sinilah letak menariknya bagi kita yang menyukai sains. Apa yang dilakukan oleh
Asif bin Barkhiya?
- Bukan
Kekuatan Otot:
Ifrit mengandalkan kekuatan otot/fisik jin, tapi Asif mengandalkan ILMU.
- Konsep
Dematerialisasi:
Dalam teori fisika kuantum modern, ada konsep teoretis di mana materi bisa
diurai menjadi energi, dikirimkan lewat gelombang, dan disusun kembali di
tempat tujuan. Ilmuwan menyebutnya Teleportasi Kuantum.
Al-Qur'an
menggunakan istilah "Indahu 'ilmun minal kitab" (orang yang
mempunyai ilmu dari Al-Kitab). Ini mengisyaratkan bahwa pemindahan itu terjadi
bukan karena mantra simsalabim semata, melainkan melalui pengetahuan khusus
(kunci rahasia/Ismullah al-A'zham) yang memanipulasi hukum alam atas izin
Allah.
Ini
membuktikan bahwa derajat "Manusia yang Berilmu" lebih tinggi
daripada "Jin yang Kuat".
5. Pelajaran Berharga
Saat
singgasana itu tiba, Nabi Sulaiman tidak membusungkan dada dan berkata,
"Lihatlah kehebatanku!"
Tidak.
Beliau justru berkata: "Ini adalah karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah
aku bersyukur atau mengingkari nikmat-Nya."
Kisah
ini mengajarkan kita dua hal:
- Keutamaan
Ilmu: Ilmu
pengetahuan (baik agama maupun sains) adalah kunci untuk menundukkan alam
semesta. Manusia bisa mengalahkan kecepatan Jin jika ia menguasai ilmunya.
- Kerendahan
Hati:
Semakin tinggi teknologi atau ilmu yang kita miliki, seharusnya semakin
membuat kita sadar akan Kebesaran Allah, bukan membuat kita sombong
seperti Firaun.
Penutup
Istana
Ratu Balqis kini mungkin sudah terkubur pasir sejarah. Namun, kisah pemindahannya
abadi dalam Al-Qur'an, menantang para ilmuwan masa depan untuk memikirkan
kembali batasan ruang dan waktu.
Siapa
tahu, suatu hari nanti, "ilmu" yang dimiliki Asif bin Barkhiya bisa
diungkap sedikit demi sedikit oleh sains modern? Wallahu a'lam bishawab.
Bagaimana menurut Anda? Apakah teleportasi manusia mungkin
terjadi di masa depan? Tuliskan pendapat "liar" Anda di kolom
komentar!
Cerita
ini menyinggung tentang Asif bin Barkhiya. Sosok ini jarang dibahas
secara mendalam, padahal beliau adalah manusia biasa (bukan Nabi) yang punya
karomah mengalahkan Jin Ifrit.
Komentar
Posting Komentar