Tumbal Terakhir Sungai Nil: Kisah Surat Sakti Umar bin Khattab

Hai, para penjelajah sejarah! Pernahkah kamu mendengar tentang Sungai Nil? Ya, sungai legendaris yang menjadi sumber kehidupan di Mesir sejak ribuan tahun lalu. Namun, di balik kemakmuran yang dibawanya, ada satu tradisi kuno yang sangat kelam: tumbal manusia.

Setiap tahun, ketika air Sungai Nil tidak meluap, masyarakat Mesir kuno panik. Mereka percaya bahwa sungai itu marah dan membutuhkan "persembahan" agar airnya kembali mengalir. Persembahan itu bukanlah hasil bumi, melainkan sesuatu yang lebih berharga: seorang gadis perawan yang paling cantik. Gadis itu akan didandani, lalu dilempar ke dalam sungai sebagai tumbal. Sebuah tradisi yang sangat tragis dan mengerikan.


Surat Sakti yang Mengubah Takdir

Kisah ini berlanjut sampai masa kekhalifahan Umar bin Khattab, pemimpin Islam yang dikenal sangat bijaksana dan tegas. Setelah Mesir berada di bawah pemerintahan Muslim, tradisi tumbal ini masih berlanjut. Saat Sungai Nil kembali kering, masyarakat Mesir mendatangi Amru bin Ash, gubernur mereka saat itu. Mereka meminta izin untuk melakukan ritual tumbal tersebut.

Amru bin Ash menolak keras. Ia tahu bahwa Islam mengharamkan tradisi seperti itu. Namun, krisis semakin parah. Tanpa air, tanaman mati, wabah penyakit menyebar, dan kelaparan mengintai. Amru pun mengirim utusan ke Madinah untuk meminta petunjuk dari Khalifah Umar.

Ketika Khalifah Umar mendengar cerita ini, ia tidak panik. Ia mengambil pena dan kertas, lalu menuliskan surat yang sangat singkat tapi penuh makna. Surat itu ditujukan kepada Sungai Nil:

"Dari hamba Allah, Umar bin Khattab, kepada Sungai Nil di Mesir. Wahai Sungai Nil, jika engkau mengalir atas kemauanmu sendiri, maka janganlah engkau mengalir. Dan jika engkau mengalir karena Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa, maka kami memohon kepada Allah agar menjadikanmu mengalir."


Baca juga yang ini:



Mukjizat dan Akhir Tumbal Manusia

Amru bin Ash menerima surat itu. Ia lalu melempar surat itu ke dalam Sungai Nil pada malam hari, tepat sebelum ritual tumbal dilakukan.

Apa yang terjadi keesokan harinya? Sebuah mukjizat! Sungai Nil meluap dengan ketinggian 16 hasta (sekitar 7-8 meter) dalam satu malam, lebih tinggi dari biasanya. Airnya mengalir begitu deras, membawa kehidupan kembali ke seluruh Mesir. Sejak saat itu, tradisi tumbal manusia pun dihentikan selamanya. Kisah ini membuktikan bahwa keyakinan yang kuat dapat mengalahkan tradisi yang paling kelam sekalipun.

Gimana, menarik bukan? Kisah ini bukan cuma tentang sejarah, tapi juga tentang kekuatan iman dan kepemimpinan yang berani.

Apakah kamu tahu kisah lain yang serupa? Bagikan cerita menarikmu di kolom komentar, ya!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Menambahkan Link Blog Lain Pada Blog Kita

Cara membedakan permata asli dan imitasi

Tukaran Link Yuk